Sabtu, 15 Juli 2017

BAB 3 - Haji Imron

Haji Imron





            Kemarin malem Nunu curhat. Katanya seminggu yang lalu dia berkenalan sama cewek di KOPMA. Kronologisnya begini:
Waktu abis kuliah Sejarah Afrika, si Nunu ga balik bareng ke kostan. Katanya mau nongkrong di KOPMA, sambil ngenet, buat nyari bahan makalah Filsafat Sejarah. Karena besok dia ada presentasi. Ya udah, Gue pulang ke kostan sendirian.
Sementara itu, sekeluarnya dari kelas Nunu langsung cabut ke KOPMA. Koperasi Mahasiswa atau lebih dikenal dengan sebutan KOPMA, merupakan tempat nongkrong para mahasiswa. Di sana banyak hal yang bisa dilakuin, mulai dari jajan cemilan, makan berat, beli koran, beli majalah, beli buku, beli pulsa, nonton live music,  manfaatin hot spot untuk ber-internet ria, dan yang paling penting ngeceng. Dua hal terakhir merupakan alasan utama para mahasiswa nongkrong di KOPMA.
Sesampainya di KOPMA, Nunu langsung nyari tempat yang strategis, buat mantau arus lalu-lintas mahasiswa yang keluar masuk KOPMA. Di pojok, ya Nunu ngambil posisi di pojok, sambil nyalain laptopnya dan ditemani dengan sepiring gado-gado, plus satu teh botol. Itu merupakan menu ngirit makan siang Nunu.
Waktu pun berlalu Nunu tenggelam ke dalam teori filsafat, mulai dari epicureanism, analytic, stoicism, skepticism, scholasticism, pragmatism, phenomenology, existentialism, postmodern, environmental dan lain-lain. Otak Nunu yang apabila dirontgen nampak segede kacang polong, tidak mampu mencerna pemikiran para filsuf. Teori-teori tersebut telah berhasil membuat Nunu impoten. Lalu daripada dibuat mati tragis oleh teori-teori tersebut, Nunu memutuskan ngesave file-file yang dirasa penting, dan ujung-ujungnya, nanti di kostan Gue yang jadi korban. Mulanya nanya kata-kata yang gak dimengerti, terus nanya kalimat yang gak dimengerti, kemudian nanya esensi dari sumber yang sedang dikaji, akhirnya nyuruh Gue bikinin makalahnya, sekalian nebeng ngeprint. Kalau udah kaya gini, kelakuan si Nunu lebih menjengkelkan dari Rowan Atkinson bahkan Nohara Sinosuke. Pengennnya Si Nunu Gue gulung pake karpet dibikin kaya lemper, kemudian diikat kuat-kuat dengan batu yang beratnya satu ton, lalu dilempar ke Segitiga  Bermuda. Kalau engga, si Nunu gue ikat ke tiang, lalu tutup matanya pake kain hitam, kemudian Gue kasihin ke penduduk Nigeria, untuk dijadikan persembahan dalam ritual Voodoo.

***
            Setelah sekian lama, Nunu terpuruk dalam dunia filsafat, tiba-tiba ada yang membuyarkan konsentrasinya, atau lebih tepatnya ada yang berhasil ngebangunin dari mimpi buruknya.

“Boleh ikut duduk?”
“Iya, silahkan” sambil tetep memperhatikan monitor. Karena telah beralih haluan, menjadi browsing photo-photo bugil.
“Makan” kata orang tadi, nawarin.
Oh iya, makasih” kata Nunu sambil tetep fokus ke monitor.
“Maniak bokep ya?”

            Nunu baru bener-bener sadar dan terperanjat, kemudian ngeminimize web yang sedang dibuka sambil gugup. Dan ketika nengok ke samping, si Nunu makin gugup, lalu bengong, matanya natap ga berkedip. Prosesor otaknya yang setara kalkulator, telat memproses input data, kalau disampingnya ada cewek cantik lagi merhatiin monitornya. Dengan segenap daya dan upaya seekor kadal, Nunu berhasil memberikan pembelaan.

“Oh ini, bukan photo bokep, tapi photo anatomi manusia modern, kebetulan Gue dapat tugas dari dosen untuk ngebandingin antara anatomi manusia purba dengan anatomi manusia modern, terutama yang berjenis kelamin perempuan.”
“Oh…” kata cewek tersebut.
“Iya begitu, suer, sumpah pokoknya kalau Gue bo’ong berani dikeroyok anak-anak paly group”. Kata Nunu meyakinkan cewek tersebut.
“Emang kuliah jurusan apa?”
“Jurusan sejarah, kamu?”
“Aku… Jerman”
“Oh iya, namaku Nunu, nama lengkapnya Nunu Cruise, tapi teman-teman biasa manggil Nunu Munu’u” kata Nunu sambil ngajak salaman.
“Rena… masih ada hubungan kerabat dengan Tom Cruise?”
“Dia adalah kaka sepupuku, cuma pas dia jadi TKI ke Amerika kebetulan ketemu sama pencari bakat, makanya sekarang jadi terkenal, padahal dia gak ganteng-ganteng amat di banding sama gue.”
            Dari obrolan tersebut berlanjut dengan saling tukar no HP. Dan sekarang, Nunu sedang heboh prepare mau nyantronin Rena ke rumahnya di daerah Bubat.
            Jam 18.30 Nunu berangkat dari kostan pake motor. Dengan semangat 45 Nunu menerobos udara malam. Bubat yang letaknya lumayan jauh terasa dekat, hanya dalam setengah jam nunu telah berhasil sampai di Bubat. Lalu masuk daerah komplek. Tanpa pikir panajang Nunu menuju blok F, sedang detailnya kurang inget. Karena ketika ngobrol sama Ndia, Nunu lebih konsentrasi memperhatikan Renanya daripada omongannnya. Setelah berhasil menemukan blok F, Nunu masih kebingungan nyari rumah Rena. Susana di sana sangat sepi, gak ada satu pun orang yang lewat.
            Demi sang pujaan hati, akhirnya Nunu nekad untuk ngebel rumah yang paling deket. Dengan perasaan yang gak karuan Nunu pencet bel rumah No 1F. setelah beberapa saat, keluarlah bapak-bapak.
“Permisi pak, numpang tanya. Tau rumahnya Rena?”
“Rena? Gak tau tuh”
“Maaf ganggu, terima kasih”
“Ga apa-apa”

            Nunu gagal di rumah No 1F. tapi perjuangannya tidak surut samapai di situ Nunu pun melangkah menuju rumah No 2F. lagi-lagi Nunu menekan bel yang ada di pintu pagar. Sesa’at kemudian keluar seorang perempuan muda, cantik.

“Maaf Neng mau tanya, tau rumahnya Rena?”
“Duh… kurang tau”
“Kalau Eneng namanya siapa?” kata Nunu dengan gaya cengengesannya.
“Ratna”
“Kalau no HPnya berapa?”
           
            Bukanya ngejawab pertanyaan Nunu, itu cewek malah masuk ke dalam rumah. Nunu pun terus melakukan pencarian. Setelah dimarah-marahin oleh orang yang lagi sakit gigi, karena mencet bel terus-terusan di rumah No 12F, Nunu baru sadar, kenapa gak nelepon Rena saja. Dasar otak Nunu, otaknya ada di dengkul, masih mendingan Gue agak atasan dikit, di pantat. Lalu Nunu ngeluarin kepunyaanya (HPnya bukan  tititnya).

“Halo, Rena! Kamu rumahnya no berapa sih?”
Kan aku udah kasih tau, No 23F”
“Oh… tungguin, Gue bentar lagi nyampe”.

            Setelah sukses tersesat, akhirnya Nunu ada di depan rumah Rena. Nunu pun menekan tombol bel. Tidak lama kemudian, disambut kedatangan Rena.

“Katanya mau ke sini jam 19.00, kok baru datang sekarang” kata Rena sambil ngebukain pintu pagar dan ngajak masuk Nunu ke rumahnya.
“Tadi nyasar, nyari rumah kamu”.
“Nyasar gimana? kan udah dikasih tau alamatnya”
“Aku lupa”
           
Sekarang Nunu udah ada duduk di sofa ruang tamu rumah Rena. Rumahnya sangat nyaman, ditambah dengan design interior yang sesuai.

“Mau minum apa?
“Apa aja deh, semua yang dibuat ama kamu aku suka”
“Alah… gombal” kata Rena sambil senyum GR.
           
            Rena pun masuk ke dalam untuk membuat minuman. Nunu yang tinggal sendirian memperhatikan seluruh bagian ruang tamu. Matanya berhenti pada sebuah photo keluar yang berukuran besar, yang dipajang di di dinding. Dari sana Nunu tahu kalu Rena adalah anak sulung dari tiga bersaudara, satu adik perempuan dan yang bungsu laki-laki kira-kira TK.
“Lama ya?” Rena membuyarkan perhatiannnya.
“Wow.. apa neh, kayanya enak” mata Nunu berbinar-binar melihat pudding special yang dihiasi lelehan fla kental dan dikasih strawberry di atasnya. Selain itu Rena juga membawa dua gelas lemon tea bubble.
“Ini aku bawain pudding, aku yang buat lho, special buat kamu”
“Special buat aku”
“Iya”

            Nunu senyum, mendengar Rena membuatkan pudding special untuknya. Teman perlu kamu ketahui, GRnya Nunu lebih mirip Lutung lagi ngantuk, gedubrak ke kiri, gedubrak ke kanan, garuk sana, garuk sini, lalu muter-muterin ujung baju. Sungguh sedikit pun tidak ada anggun-anggunnya.

“Ayo… silahkan dicoba”
“Dicoba?”
“He’eh”

            Tanpa banyak nasi basi, Nunu langsung ngambil piring kecil sama pisau yang telah disediain. Satu potong, dua potong, tiga potong, terus berlanjut ke potongan-potongan berikutnya. Dengan binalnya Nunu melahap pudding satu Loyang besar tersebut hanya dalam waktu lima menit. Persis kaya kuda lumping makan nasi goreng. Rena cuma bengong melihat masterpiecenya diobrak-abrik dalam sekejap oleh tuyul kurang netek.

“Wah.. enak banget pudingnya”
“Terima kasih”
Setelah pudding habis dan perutnya kenyang, Nunu bisa ngobrol dengan baik, tanpa khwatir Naga dalam perutnya berontak. Biasanya kalau naga dalam perut Nunu berontak, suka demo kepada majikannya untuk segera dikasih makan, kalau tidak naga-naga tersebut mengancam akan melakukan makar dan melakukan serangan secara sporadis.
            Suasana di ruang tamu menjadi hangat dan menyenangkan, dan tiba-tiba.

“ Bentar ya, aku ke dalam dulu manggil Mama”

            Tanpa menunggu jawaban dari Nunu, Rena segera masuk ke dalam. Nunu yang hendak mencegahnya, hanya bisa pasrah. Rena pun kembali bersama Mamanya, yang lumayan masih muda.

“Nih Mah, kenalin teman Rena”
“Nunu… Tante” kata Nunu sambil menjabat tangan ibu Rena, dan sedikit membungkukan badanya sebagai tanda hormat.
“Teman kuliah Rena?”
“Bukan Tante, teman kampus tapi beda jurusan”
“Oh… kirain teman kuliahnyanya, di sini ngekost?”
“Tidak, saya asli Bandung” Nunu berbohong
“Bandungnya di mana?”
“Di Gerlong”
“Oh di Gerlong…. Kalau di Gerlong Tante banyak kenalan, Nunu ayahnya siapa?”
“Haji Imron”
Nunu ngejawab dengan mantap dan penuh percaya diri. Perlu diketahui, Haji Imron merupakan orang terkaya dan terpandang di Gerlong jadi hampir semua orang tahu Haji Imron. Dia memiliki sekitar 3.000 kamar kost-kostan, satu blok ruko yang disewakan, warnet yang besar dan dia juga merupakan juragan angkot. Ada untungnya ngejawab anak Haji Imron, pikir Nunu. Dengan begitu Nunu bisa mendapat simpati dari ibunya Rena.

“Bukannya Haji Imron anaknya cuma satu? anaknya perempuan, itu juga udah menikah. Ibu sering ke rumahnya haji Imron, dia kan temannya ayah Rena”.

HENING


***
baca juga :
BAB 1 - UGD
BAB 2 - Ganja VS Kentut
BAB 4 - Vanilla Late
BAB 5 - Klapetart


#wahid m
   Update dilakukan satu bulan sekali, yaitu setiap tanggal 5 pukul 21.00 wib. Kenapa tanggal 5? karena tanggal 5 merupakan tanggal keramat (gue gajiannya tanggal 5 guys he.. he... jadi pas lagi posting, hati lagi seneng)

BAB 2 - Ganja VS Kentut

Ganja VS Kentut




Hari ini Gue berangkat pagi, meskipun tidak biasa masuk kelas on time. Hal ini dilakukan karena dosen mata kuliah Sejarah Indonesia Kuno yang perfeksionis, yang memiliki sejumlah aturan, yang tidak bisa ditawar. Seperti ga boleh telat masuk kelas, lebih dari  5 menit, tidak boleh pake celana jeans bolong, tidak boleh pake sandal, tidak boleh gondrong bagi mahasiswa cowok, tidak boleh pup di kelas, tidak boleh bawa binatang buas, tidak boleh goyang ngebor selama kuliah, tidak boleh ngelempar teman dari lantai 6 dan lain-lain. Hal itu tidak masalah, asal kuliahnya menyenangkan dan yang paling penting gak pelit nilai. Celakanya malah kebalikannya yang terjadi. Selain itu Gue ada presentasi makalah, so perlu datang lebih pagi.
Perlu kamu ketahui teman, kuliah di jurusan sejarah banyak mata kuliah yang menggunakan buku sumber dalam bahasa asing, tebal pula. Makanya, mahasiswa jurusan sejarah memiliki tiga kemungkinan: 1) masuk Rumah Sakit Jiwa 2) bunuh diri di rel kereta api karena depresi 3) menjadi orang super jenius yang bisa ngalahin om Aristotle
Ketika masuk ke gedung, Gue langsung menuju lift. Ternyata lift udah mau nutup, Gue lari lalu masuk. Tapi apa yang terjadi? Pintu lift ga mau nutup, meski tombol close udah ditekan berkali-kali.

“Ini pasti kelebihan beban” kata orang yang berdiri di samping Gue.

Lalu semua mata tertuju ke Gue. Ok, ok Gue ngerti, ini berarti kehadiran Gue di dalam lift, tidak dinginkan oleh para intelektual calon penerus generasi bangsa ini. Gue pun keluar dari lift. Lalu setelah tombol close ditekan dari dalam, liftnya pun menutup. Gue kesel, itu berarti Gue harus jalan kaki naik tangga ke lantai 6, apalagi sempat terlihat di dalam, beberapa cewek bisik-bisik sambil melihat ke arah Gue, yang disusul dengan cekikikan yang ditahan. Ada juga yang melambaikan tangan dengan gaya Miss Universe. Sial… 
            Dengan penuh perasaan terpaksa, Gue pun menghampiri tangga, lalu menaikinya dengan lunglai (perlu diketahui, menaiki di sini, lebih bermakna seperti menaiki jembatan, bukan seperti menaiki di malam pertama, apa lagi menaiki kuda rodeo). Akhirnya sampai di depan pintu kelas sambil ngos-ngosan. Untung kelas belum dimulai. Gue datang tepat waktu, nyaris saja, karena begitu Gue masuk kelas, diikuti oleh dosen dari belakang. Hampir saja teman, maut memang tipis batasnya dari kehidupan.  

  ***
Setelah kelas dimulai, dosen memberikan sambutan alakadarnya. Kemudian nyuruh Tedi presentasi, diikuti oleh si Jawa, lalu Rusuh-man. Sebelum nama Gue dipanggil, dosen marah-marah karena dari tiga yang presentasi tadi, tidak cukup memuaskan di mata dia. Kelas yang sejak awal sudah tegang, menjadi semakin mencekam.

“Bapak kecewa dengan apa yang telah kalian tampilkan, pembahasannya masih terlalu dangkal, begitu pula dengan analisisnya, kurang tajam. Bapak harap yang terakhir ini sedikit lebih baik. Silahkan Asep maju ke depan!”

Dengan gugup Gue langsung ke depan sambil bawa laptop dan alat tulis. Kemudian menyalakan laptop dan menyambungkannya ke infokus dan speaker aktif. Karena tegang Gue mengambil inisiatif untuk membuka file presentasi Power Point dari My Recent Document bukan dari Windows Explorer, dengan maksud biar lebih cepet. Setelah masuk ke My Recent Document, langsung ngeklik file yang ada di sana, kemudian berdiri ke papan tulis untuk memulai presentasi.
            OMG…!!! Teman mau tahu apa yang terjadi? Video bokep Miyabi tampil di white board, dengan suara speaker yang kenceng. Dosen diem karena shock, Gue diem mematung sambil mangap dan mata melotot, kelas hening, Nunu coli. Setelah tersadar, Gue langsung matiin itu video, lalu minta maaf sama dosen dan kelas. Dosen masih bengong, gue presentasi.
            Ini pasti kerjaan si Nunu, yang pake laptop buat nonton film bokep, setelah Gue tidur. Karena tadi malem Gue cuma buka file presentasi, untuk latihan tampil. Jadi seharusnya ga ada file lain di My Recent Document, selain file presentasi.   
Setelah selesai presentasi, dosen kemudian menerangkan materi yang ada kaitannya dengan presentasi barusan. Tapi sayang sekali tidak menerangkan siapa itu Miyabi? kapan lahirnya? di mana alamatnya? ukuran bra-nya berapa? gaya pavoritnya apa? doggy style atau missionaries style?
Di tengah ceramah yang ga boleh disela apalagi didebat, anak-anak mulai menunjukan gejala-gejala boring, mirip seperti gajah yang mengalami gangguan tukak lambung. Begitu pun Gue, pikiran mulai melayang ke mana-mana, mengarungi alam purbakala tatkala manusia hidup tidak menggunakan pakaian, dan mengandalkan hidupnya dari berburu dan meramu.
Mungkin pengaruh ceramah dosen yang lebih mirip siaran RRI di pelosok negeri, timbul tenggelam. Bukan hanya pikiran yang jalan-jalan, tangan pun ngisi waktu dengan ngupil. Kebiasaan kaum intelektual seperti halnya Socrates, Émile Durkheim, dan Auguste Comte (tidak didukung dengan fakta-fakta yang meyakinkan). Alhasil, upil pun didapat, upil setengah kering sisa semalam. Maklum tadi berangkat, cuma mandi ular (ularnya aja yang dimandiin) khawatir telat masuk kelas.
Masih dalam keadaan melamun, itu upil gue puter-puterin menggunakan jempol dan telunjuk, mengikuti insting nunggu giliran main gundu, ketika waktu kecil. Makin lama upilnya jadi bulet bertekstur, karena ada perpaduan antara upil kering dengan upil basah. Ukurannya pun semakin kecil, karena menjadi lebih padat, warnanya coklat tua. Pas tersadar, langsung terperanjat.

“lho ko megang upil?”

            Gue duduk di pojok belakang, sebelah kiri, jadi posisi ini adalah posisi yang paling pas untuk menghindari pantauan dosen.

“Boy… Boy… lu tau ganja ga?”
“Tau yang buat mabok itu kan” jawab si Boy dengan penuh percaya diri, seolah dia adalah seorang pemake sejati, yang wawasannya luas tentang obat-obat psikotropika. Padahal paling banter dia mabok lem Aibon.
“Maksud Gue, lu pernah liat?”
“Belum, kenapa gitu?”
“Nih Gue pegang bijinya” sambil ngacungin tangan ke muka si Boy.
“Wah… yang bener lu?” sambil ngambil upil
“Bener, lu liat aja sendiri”
“Oh… jadi kaya gini biji ganja?”
“Yup”
Si Boy memeriksa biji ganja dengan saksama. Dia amati dari berbagai angel, sempet-sempetnya dia ngeluarin lup dari tasnya, lalu memeriksanya. Lup? teman buat apa si Boy kuliah Sejarah Indonesia Kuno bawa-bawa lup? Lalu si Boy mangut-manggut takjub, kaya beker yang ada ayam-ayaman di dalamnya. Kemudian dia berguman.

“Wah… ini bener-bener biji ganja”

            Masih dengan muka takjubnya, Boy nujukin biji ganja tersebut ke Prem, dari Prem di over ke Choky, kemudian digiring ke Zemba, lalu diheading ke Menir, ditendang ke Antum, digocek ke Jhon, dan setelah melewati padang pasir, gunung, jurang, hujan petir juga badai, akhirnya biji ganja pun sampai ke tangan Elsa, yang duduk  di pojok paling depan.
            Gue sebenernya ga nyangka kalau itu biji, bakal melanglang buana ke seantero kelas. Elsa memperhatikan biji tersebut sambil nanya ke Itok yang duduk di sebelahnya.

“Tok, bener ini biji ganja?”
“Katanya sih, tapi ga tau juga”

            Elsa yang memiliki naluri detektif makhluk gaib, tidak serta-merta percaya begitu saja. Dari kejauhan terlihat dia hendak memasukan biji tersebut ke mulutnya untuk digigit. Gue kaget lalu dengan buru-buru Gue ngeluarin HP dari kantong celana, dengan sigap ngirim pesan ke Elsa. Tapi celakanya itu biji keburu masuk ke mulut Elsa. SMS nya ternyata terlambat.

TIT… TIT…       TIT… TIT…

            HP Elsa berbunyi, lalu dia membukanya dengan tangan kiri, karena tangan kanan sibuk megang biji ganja.



Dengan ekspresi kaya Gorila abis minum aspal, tiba-tiba Elsa berdiri sambil ngeliat ke arah Gue.

“Bener, ini upil elo?” kata Elsa, sambil ngacungin upil.

            Seluruh mata di kelas tertuju ke Gue. Gue cuma ngangguk dengan wajah tanpa ekpresi. Elsa langsung lari ke WC sambil nahan jackpot, diikuti oleh anak-anak sekelas yang hendak mensucikan tangannya yang sudah terkena najis yang paling najis. Di dalam ruang kelas cuma ada Gue dan Dosen yang bengong.

***
Pas kelas bubar Gue sama si Nunu cepet-cepet ngehampirin lift, karena takut dikeroyok masa, sama kapok ga kebagian tempat. Itu juga nyaris saja ketinggalan, lift baru saja pintunya bergerak mau menutup, Gue lari nahan pintu lift, lalu masuk terus menekan tombol close, lalu tombol 0 untuk menuju basement. Ketika suasana hening, tiba-tiba ada yang nyeletuk.

“Emh… bau kentut”
“Iya nih bau kentut”

            Gue coba ngendus-ngedus ke sekitar, kaya kambing mau kawin. Bener saja tercium bau kentut. Dengan muka keki, Gue juga ikutan memberi komentar.

“Emh… bau banget”

            Si Nunu juga ikutan ngomong

“ Siapa sih neh yang kentut?”

            Tapi tak seorang pun yang ngaku, malah pada tutup hidung. Bayangkan teman! bayangkan! di ruang sempit yang tertutup rapat serta sesak dengan orang, tiba-tiba dicemari oleh emisi dari knalpot manusia yang bernama kentut. Apakah menurutmu itu bukan tindakan yang keji dan biadab? Kepala langsung jadi pening, dalam hati Gue sumpahin itu orang yang kentut, supaya ga buang hajat selama 2 bulan, engga deh 3 bulan kayanya lebih pas.
            Sempat terlintas dalam benak Gue, untuk menemukan suatau formula yang bisa dicampur ke dalam makananan. Akibatnya kentut yang dihasilkan akan memiliki warna, persis kaya lampu wasiat yang digosok sama Aladdin. Warnanya macam-macam, tergantung makanan apa yang dimakan, misalnya kuning untuk buah-buahan, hijau untuk sayuran, merah untuk daging, biru untuk minuman bersoda, dan lain-lain. Sehingga apabila orang yang makan 4 sehat, 5 sempurna kentut, maka akan mengeluarkan asap wana-warni kaya kembang api. Gue bisa bayangin betapa indahnya kentut. Dan orang yang kentut bakal langsung ketahuan. So, ga bakal ada acara orang ga ngaku kalau dia kentut.
            Sempat Gue mencoba untuk mengusulkan ide nan menakjubkan tersebut, dalam sebuah seminar internasional dengan tema “Pengaruh Kurang ASI Terhadap Perolehan Jodoh”. Tapi ide Gue yang sarat nilai intelektualis ditolak mentah-mentah oleh audience, mereka beralasan bahwa, keberadaan asap kentut akan semakin bertambah banyak, dan hal ini dikhawatirkan akan menggeser populasi umat manusia di muka bumi.
            Dalam suasana seminar yang riuh, tiba-tiba ada seorang yang yang mengacungkan tangan, kemudian moderator meminta semua audience tenang, dan mempersilahkan orang yang mengcungkan tangan untuk angkat bicara.
           
“Saya punya ide, dari pada kentut diberi warna, bagaimana kalau dijadikan bahan bakar alternatif pengganti elpiji yang semakin mahal”

            Kemudian dia maju ke depan dan menerangkan secara rinci perhitungannya di papan tulis.

->  Dianalogikan 1 orang setiap hari kentut sebanyak 3 kali
->  Rata-rata 1 kentut yang normal memiliki berat sebesar 0,05 gram
->  Jadi setiap hari satu orang menghasilkan kentut 3 x 0,05 = 0,15 gram
->  1 bulan berarti 0,15 x 30 = 4,5 gram
->  1 tahun berarti 4,5 x 12 = 54 gram
1      kentut per orang x jumlah penduduk Indonesia jadi 5,4 x 238.452.952 = 1.287.645.940.8 gram atau 1.287.645,9 kg
->  Setelah mengalami pengolahan dengan menggunakan teknik bio gas yang dikombinasikan dengan teknik tekanan tinggi udara panas, bobotnya berkurang menjadi 1.287.345,9 kg
->  Apabila dimasukan ke dalam tabung gas 3 kg maka akan diperoleh  

1.287.345,9 = 429.115
       3
 
 

                                              Tabung BBK
                                        (Bahan Bakar Kentut)

            Sungguh sebuah nilai yang fantastis. Dan ketika orang tesebut selesai melakukan presentasi, audience menyambutnya dengan tepuk tangan. Teman mau tahu siapakah dia? Dia adalah Prof.Dr Teu Jejeg, kedengarannya seperti nama Zimbabwe, tapi percayalah dia asli Garut, dengan kata lain dia merupakan seorang putra dari bangsa tercinta kita ini, bangsa Indonesia, sungguh sangat membanggakan. Dia juga ternyata seorang peneliti yang berhasil menemukan pembangkit listrik tenaga bau mulut. Teman kamu pasti speechless kagum, mendengar kabar tersebut, Gue pun demikian.

***
   Ketika lift berhenti, dan pintunya terbuka semua orang langsung berhamburan termasuk gue ama si Nunu. Ketika berjalan keluar dari gedung, Gue masih kesel dengan kejadian tadi.

“Eh Nu kurang ajar tuh… yang tadi kentut di lift”
      Kata Gue dengan muka murka durjana. Yang diajak ngobrol bukan ngejawab, malah cungar-cengir kaya kuda keselek bola bowling.

“He… he… sebenernya yang tadi kentut, Gue”

      Ternyata yang tadi kentut di lift adalah Mutan gagal, hasil kawin silang antara Badak dengan Tringgiling yang ada di depan Gue.

“Heh… kampret ternyata elo yang kentut tadi”

      Kata Gue sambil ngelepas sepatu, lalu dipake untuk nyambit muka si Mutan. Tapi itu Mutan berhasil ngelak. Lalu mengeluarkan jurus langkah seribu.

“Arrrrghhhtt……”

            ***
         Update dilakukan satu bulan sekali, yaitu setiap tanggal 5 pukul 21.00 wib. Kenapa tanggal 5? karena               tanggal 5 merupakan tanggal keramat (gue gajiannya tanggal 5 guys he.. he... jadi pas lagi posting, hati lagi     seneng)

BAB 1 - UGD

UGD





            Pagi ini suasana kostan Pelangi tetap seperti biasanya, ngantri. Jumlah kamar mandi yang tidak sebanding menjadi penyebabnya. Dari 22 kamar kostan, hanya disediakan tiga buah kamar mandi, belum lagi kamar mandi yang satu tempatnya misah, udah gitu sempit banget sehingga gak nyaman untuk dipake mandi apalagi untuk main takraw. Kamar mandi kecil tersebut oleh penghuninya diberi nama UGD (Untuk Gawat Doang). Alasannnya kamar mandi itu jarang sekali dipakai, kalaupun dipakai hanya dalam kondisi emergensi. Adapun kondisi-kondisi yang mengharuskan UGD dipakai adalah sebgai berikut:

->  Kalau kamar mandi yang dua sedang dipakai, sementara pup udah di ujung tanduk (kalau cewek di ujung apa ya?)
->  Dijadikan tempat sembunyi kalau dilabrak pacar, karena ketahuan selingkuh sama kuda liar.
->  Tempat sembunyi dari Ibu kost yang lagi murka, karena nagih uang kostan yang nunggak sembilan bulan.
->  Dijadikan tempat spa dengan cara masak air yang dicampur bunga atau essence untuk therapy. Kemudian uapnya disalurkan pake selang yang dimasukan ke lubang sirkulasi udara UGD yang hanya ada satu lubang.

Dalam kedaan yang tidak menyenangkan ini, Gue termasuk salah satu dari orang yang ngantri nunggu giliran mandi. Adapun nomor urut Gue adalah ke delapan setelah Topeng, Januar, Agung, Rina, Wati, Ratna dan Lia.
Ada satu tradisi di kostan Pelangi, yaitu diskusi ketika ngantri mandi, diskusi yang sangat mengasah intelektualitas. Tradisi ini telah ada sejak Dandles menginjakan kakinya di Nusantara. Dan hanya orang-orang yang memiliki IQ di atas 120 yang bisa mengikuti dengan baik diskusi ini. Seperti yang terjadi pasa saat ini seluruh ngantrier (sebutan bagi para peserta ngantri) terlibat dalam diskusi yang alot. Wacana yang digulirkan adalah mengenai pemanasan global yang sangat merusak lingkungan dan mengancam biota bumi yang disebut manusia.

“Siapa seh yang mandi, lama banget, mana pake aer gebyar-gebyur.” Kata Rina dengan ekspresi cewek BT pada umumnya.
“Iya ya, padahal persediaan air bersih di bumi tiap tahunnya mengalami penurunan, makanya kita mesti bijaksana dalam menggunakan aer” Lia yang kuliah di jurusan Geografi yang juga seorang aktifis lingkungan mengamini Rina.
“Oh persedian aer bersih di bumi tercinta kita ini tiap tahunnnya berkurang?” wajah Wati menunjukan muka tulus, tepatnya polos atau bego.
“Iya kaya IP kamu” Rina ngejawab sambil nguap.
“Ini pasti dampak dari krisis global”
GLOBAL WARMING…!!!!” semua ngantrier ngejitak kepala Nunu.
“Wah kalau persedian air bersih tinggal sedikit, bisa-bisa beberapa dekade kedepan kita mandi pake air mineral”
“Gue gak setuju kalau kita mandi pake aer mineral, masalahnya gak ada jualan isi ulang torn”
“Gue punya ide keren neh, gimana di masa depan orang-orang mandi pake tisyu basah yang pake alkhol, jadi kita cuma mandi satu kali dilap pake tisyu, habis itu kita steril seharian”. 

Suasana kembali hening, hanya suara air gemericik yang mengalir ke bak mandi dan suara air yang disiramkan ke badan, sesekali terdengar suara kentut dari orang yang lagi tapa di atas closet. Ternyata para ngantrier semuanya udah nunjukin gelagat untuk mengakhiri gencatan senjata karena tak bisa sabar nahan kesel mengantri mandi. Perang pun meletus setelah Nunu memukul genderang perang (bukan genderang denk, tapi cuma ember plastik).

“Woi….!!! yang di dalam cepetan dong” Nunu neryakin yang lagi mandi sambil mukul-mukul ember, sesekali mukul kepala Gue.
“Dasar gak tau aturan, mandi pagi pake lama, banyak yang ngantri tau”
“Neh yang mandi kurang ajar, diteriakin dari tadi kagak keluar-keluar. Pada maen catur ya di dalam’
“Heh… dodol keluar lu, kalau kagak, Gue dobrak neh” Gue yang dari tadi diem, jadi ikut kebawa emosi karena hari semakin siang. Padahal hari ini ada kelas pagi, mana dosenya killer.

KREEEK….. KREEKKK….

            Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar mandi terbuka. Sesa’at kemudian keluar seorang sosok yang sangat menakutkan, sosok yang selama ini dihindari oleh penghuni kostan Pelangi, bahkan para penghuni tidak berani menyebut namanya. Orang tersebut tiada lain dan tiada bukan adalah Bapak Kost. Dia manusia super galak yang pernah ada di planet bumi, Raffles aja lewat, hanya Lucifer yang mampu menandingi keseremannya. Begitu ngelihat yang keluar adalah bapak kost, anak-anak semua langsung lari tunggang langgang berhamburan, sementara Nunu tunggang Agung sambil sedikit dipecut pake handuk. Anak-anak cewek pada lari ke lantai dua, Topeng loncat keluar kostan, sebagian lagi sembunyi di jemuran lantai tiga dan Gue dengan refleks masuk ke UGD yang ternyata udah kosong. Dengan badan menggigil kayak habis ngelihat kuntilanak parade, Gue diem tanpa ngeluarin suara, hanya nafas turun naik dengan cepat. Kalau ketangkap bisa-bisa dimutilasi lalu kedua biji dua-duanya disayat dan dibikin sate, kemudian dimakan pake sambel kacang. Atau pas ketangkep, Gue langsung disodomi pake antenna TV VF Goceng.

“Siapa yang tadi marah-marah sama bapak…!!!” suara bapak kost mengaum seperti harimau bunting gak dikasih rujak.
“Siapa yang mau ngedobrak pintu? Ayo keluar….!!!”.
Ternyata yang dimaksud bapak kost adalah Gue. Gue semakin gemetar lebih dari tadi, kalau tadi kayak sedang megang fibrator, sekarang kayak megang mesin diesel, bentar lagi kayak megang mesin bor tanah. Kesalahan terbesar yang dilakuin adalah sembunyi di UGD. Karena sebenarnya tadi sebelum tragedi ini terjadi, Bapak kost sedang ngepel teras, dan tiba-tiba mules, dengan tergesa-gesa dia masuk kamar madi untuk mengeluarkan kotorannnya dan dia berhasil mengeluarkannya tanpa harus operasi sesar. Setelah marah-marah karena tidak berhasil menangkap anak kost yang tadi, dia meletakan tongkat pel di pintu UGD. Akibatnya, pintu UGD yang ngebukanya keluar, tertahan. Dengan begitu Gue terkurung di ruangan terkutuk ini. Jika diantara kalian ada yang pernah dipenjara di Guantanamo, masih mending, karena masih diberi makan, diberi minum, dikasih tempat tidur, dikasih selimut, sedangkan fasilitas yang tersedia di UGD selain ruangkan 3X1 meter, adalah bak kecil yang menambah sempit ruangan, closet dan rak gantung untuk menyimpan perlengkapan mandi. Resiko yang paling besar adalah, kalau dalam 4 hari tidak ada yang pup atau aborsi di UGD, artinya Gue wassalam.
Kamar mandi UGD ini banyak sekali menyimapan cerita, dan bukan hanya Gue yang merasakan keganasannya. Masih banyak penghuni kostan mengalami hal yang sama, salah satunya adalah Nunu. Nunu mahasiswa berasal dari Jakarta, dia juga teman sekelas Gue di Jurusan Sejarah. Badannya standar, tinggi enggak, pendek juga enggak, dengan berat badan sekitar 80 kg kalau sambil ngangkat barbell. Kulitnya hitam manis, itu juga kalau abis ngemut gula satu karung. Rambutnya yang lurus dipotong dengan model rambut penyanyi British Pop, William Gallagher. Satu sifat yang paling menonjol dari Nunu adalah, gampang banget tertarik sama cewek, maniak bokep pula. Makhluk yang satu ini memiliki tingkat percaya diri yang luar biasa, melebihi peserta Takeshi Castle. Tapi kadang-kadang Gue jijik sama dia kalau penampilannya udah bergaya Bohemian.
Suatu hari, tepatnya pukul setengah lima sore. Nunu si manusia esentrik ini sedang melakukan observasi terhadap koleksi video bokep di komputernya. Mata Nunu dengan penuh persaan takjub, mengamati setiap scene dari film yang sedang ditontonnya. Kalau udah kaya gini, Nunu serius banget, tidak bisa diganggu gugat. Dalam keadaan seperti ini, Nunu memasuki tingkat keseriusan yang paling tinggi dari EQ seekor biyawak. Segenap daya dan upaya dikerahkan untuk mengkaji film tersebut. Bahkan ketika menghadapi UAS yang super-super sulit, Nunu tidak pernah seserius kaya sekarang. Pesona dari film bokep, kini telah meraksuki Nunu sampai relung hati yang paling dalam. Penghayatan yang luar biasa telah membawa Nunu pada tingkatan moksa dalam dunia perbokepan.
Seiring bergantinya dari file yang satu ke file yang lainya, Nunu mulai merasakan sesuatu yang tidak bisa ditahan, hasrat seksual yang membuncah. Tiba-tiba Nunu lari ke luar menuju UGD.  Ruang tersebut merupakan ruangan langgannan Nunu untuk melepaskan “hajatnya”.
Begitu masuk UGD, pintu langsung ditutup, kemudian Nunu melepaskan celana dan CDnya. Setelah tangannya kanannya memegang sabun cair yang sedikit dicampur air, Nunu langsung mengambil posisi yang dianggap PW. Karena ruangan UGD sempit, Nunu menghadap pintu, kaki kirinya menginjak bibir bak mandi, kaki yang satunya tegak di lantai, tangan kiri ke belakang megang rak gantung dan tangan kanannya mengambil ancang untuk memerkosa dirinya sendiri. Nunu larut dalam ritual biologisnya, matanya merem-melek merasakan kenikmatan, tiba-tiba….

    
KREEEK….. KREEKKK….

            Pintu dibuka dari luar, ternyata saking buru-burunya, Nunu lupa mengunci pintu. Dan tanpa diduga Wati membuka pintu. Sejenak dua insan tersebut saling bertatapan, waktu seolah-olah dipause, setelah itu….

“AAAAAA…..!!!!” suara sopran Wati menggema di kostan pelangi.

 Wati tak kuasa melihat pemandangan yang tak lazim. Lalu Wati membanting pintu UGD. Saking kagetnya Wati mematung di depan pintu UGD. Nunu yang berada di dalam pun sama mematung. Perasaan kaget sama nahan konak bercampur menjadi satu, sehingga Nunu tidak bisa mengerakan sekujur tubuhnya. Ternyata suara enam octave Wati mengundang orang-orang berdatangan menghampiri.
“Ada apa Neng?” kata Ibu kost sambil ikut panik.  Wati yang ditanya tidak bisa menjawab, hanya mangap-mangap sambil nunjuk ke pintu UGD. Bapak kost kemudian narik pintu UGD, dan tampaklah pemandangan yang memilukan. Nunu dengan posisi cecak mati, tanpa celana sementara dibagian tititnya yang mengalami artopia terdapat busa sabun yang banyak sekali.

***
Meskipun UGD seringkali memakan korban, tetapi bagi Amelia UGD merupakan tempat yang menyenangkan. Amelia mahasiswi Jurusan Akuntasi ini adalah seorang sosok perempuan yang sangat peduli sama penampilan. Masalah kecantikan menjadi kebutuhan primer bagi Amel. Lebih baik makan sama kerupuk tambah garam, asalkan penampilan tetap terjaga.
Dua minggu sekali Amel pergi ke salon untuk cream bath, maskeran satu minggu sekali, luluran tiga hari sekali. Selain itu disela-sela waktunya Amel sering meluangkan waktu untuk sauna di UGD.
Bagi Amel, sauna di UGD selain sebagai cara untuk mengeluarkan toxin dari tubuhnya, juga merupakan suatu kewajiban, wajib yang bener-bener wajib (fardu aen). Seperti pada sore sehabis praktek di perusahaan terkemuka di Bandung, Amel siap-siap sauna untuk membuat rileks kembali tubuhnya. Semua perlengkapan diset sedemikian rupa. Kompor gas pembagian dari pemerintah di taruh di meja yang yang memang disediakan khusus oleh Amel, dapat beli di Tamansari deket Kebun Binatang. Panci khusus hasil modifikasi Januar di work shop Jurusan Teknik Mesin. Panci ini merupakan panci biasa yang dibentuk sedemikian rupa sehingga memiliki saluran uap di bagian tutupnya yang dihubungkan dengan selang. Meja yang sudah siap diletakan di bawah lubang sirkulasi UGD, sementara ujung selang yang satu nyambung ke panci, ujung selang yang lainya dimasukan ke dalam lubang sirkulasi udara UGD yang hanya ada satu lubang.
Amel memasukan air ke panci lalu menambahkan essence mawar ke dalam air. Setelah itu kompor dinyalakan dan Amel masuk ke UGD. Kurang dari 10 menit uap hangat mulai mengalir memasuki UGD. Amel yang duduk di kursi plastik nampak rileks sambil memejamkan matanya, tergambar sekali bahwa Amel sangat menikmati sekali saunanya. Sekujur tubuh Amel mulai dibasahi oleh keringat yang bercampur dengan uap air yang mengembun. Kalau udah kayak gini Amel tidak bisa diganggu gugat.  Dicharge dengan sauna UGD membuat energi Amel yang ngedrop pulih kembali.
Tapi tiba-tiba, Amel membuka matanya, kemudian hidungnya ngedsus-ngendus, badanya terasa lengket. Dengan menggunakan handuk, Amel ngechek ke luar. Pas dilihat di atas meja ada secarik kertas dengan tulisan.
  

              

Teman kalau kamu laper, kostan pelangi kini menyediakan menu baru yaitu, Amel rasa ayam bawang, Amel rasa soto, Amel rasa kari, Amel rasa rendang atau Amel rasa empal gentong. Pembelian dua menu ke atas mendapatkan hadiah gambar BP. Dan setiap pembelian menu apa saja akan mendapatkan satu buah kupon yang akan diundi, dengan hadiah utama dicebokin sama Amel selama empat semester (pake sikat cuci, kalu kotorannnya membandel pake parut). Bagi anda yang males keluar, kostan Pelangi menyediakan jasa Delivery. Petugas Pelangi akan mengantar pesannan anda 24 jam nonstop kecuali hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu dan Minggu. 


***
Baca juga : 
BAB 2 - Ganja VS Kentut
BAB 3 - Haji Imron
BAB 4 - Vanilla Late
BAB 5 - Klapetart

#wahid m

          Update dilakukan satu bulan sekali, yaitu setiap tanggal 5 pukul 21.00 wib. Kenapa tanggal 5? karena              tanggal 5 merupakan tanggal keramat (gue gajiannya tanggal 5 guys he.. he... jadi pas lagi posting, hati            lagi seneng)